Logo
BerandaMedia SosialProfilBeritaDokumenGaleriSurveiKritik, Saran, & PengaduanPeta
BerandaMedia SosialProfilBeritaDokumenGaleriSurveiKritik, Saran, & PengaduanPeta

Berita Terkait

  • Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026 Dilakukan Untuk Capai Target Kerja
    Kamis, 24 Agustus 2023

    Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026 Dilakukan Untuk Capai Target Kerja


  • Musrenbang RKPD Kota Medan 2024, Kelompok Difabel dan Anak Muda Ikut Berpartisipasi
    Selasa, 14 Maret 2023

    Musrenbang RKPD Kota Medan 2024, Kelompok Difabel dan Anak Muda Ikut Berpartisipasi


  • Bobby Nasution : Program yang Sudah Berjalan Harus Diselesaikan Sesuai Program Prioritas, saat buka Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Medan 2025
    Kamis, 18 Januari 2024

    Bobby Nasution : Program yang Sudah Berjalan Harus Diselesaikan Sesuai Program Prioritas, saat buka Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Medan 2025


  • Workshop Hak Ases Pemanfaatan Data Registrasi Sosial Ekonomi (regsosek) untuk perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan
    Rabu, 10 Januari 2024

    Workshop Hak Ases Pemanfaatan Data Registrasi Sosial Ekonomi (regsosek) untuk perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan


  • Konsultasi publik rancangan awal RPJPD Kota Medan tahun 2025-2045
    Jumat, 12 Januari 2024

    Konsultasi publik rancangan awal RPJPD Kota Medan tahun 2025-2045


  • Gelar Musrenbang RKPD Tahun 2025 Walikota Medan Bobby Nasution berharap  Pekerjaan yang Baik Harus Diawali dengan Perencanaan yang Baik
    Senin, 04 Maret 2024

    Gelar Musrenbang RKPD Tahun 2025 Walikota Medan Bobby Nasution berharap Pekerjaan yang Baik Harus Diawali dengan Perencanaan yang Baik


Pra Musrenbang RKPD Kota Medan Tahun 2026 : “Sinergi Percepatan Pembangunan di Kawasan Medan Bagian Utara”
  • Selasa, 15 April 2025
  • Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Pra Musrenbang RKPD Kota Medan Tahun 2026 : “Sinergi Percepatan Pembangunan di Kawasan Medan Bagian Utara”


Selasa, 15 April 2025 – Pra Musrenbang RKPD Kota Medan Tahun 2026 terlaksana di Gedung PT Pelindo Regional I Belawan dengan subtema “Sinergi Percepatan Pembangunan di Kawasan Medan Bagian Utara”. Kegiatan dibuka oleh Wali Kota Medan dan dihadiri oleh Sekda, Perwakilan Anggota DPRD Medan bagian Utara, unsur Forkopimda, Executive GM Pelindo, OPD, serta para pemangku kepentingan.

 

Dalam sambutan Wali Kota Medan menegaskan bahwa pentingnya percepatan pembangunan di kawasan Medan Bagian Utara yang selama ini sering terabaikan. Menurutnya, kawasan ini memiliki potensi besar yang perlu diperhatikan dengan serius agar dapat berkembang secara optimal dan berkontribusi pada kemajuan Kota Medan secara keseluruhan.

 

Wali Kota Medan menyampaikan bahwa selama ini Medan Utara sering dipandang negatif karena tingginya angka kemiskinan dan minimnya lapangan kerja, yang kemudian memicu kenakalan remaja dan meningkatnya kriminalitas. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, penguatan sistem keamanan, serta upaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi.

 


Selanjutnya sesi paparan pertama oleh Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, S.l.K., M.M., menyampaikan bahwa Polres Belawan telah melaksanakan berbagai upaya pengamanan, seperti patroli, pemeriksaan barang dan kendaraan, serta pelatihan keamanan. Mereka juga berkolaborasi dengan instansi terkait, termasuk TNI dan pemerintah daerah, untuk mengatasi masalah keamanan yang disebabkan oleh kemiskinan ekstrem, peredaran narkoba, dan kecelakaan lalu lintas. Polres Belawan juga memperkenalkan program "Belawan Rupawan-Belawan Berkawan" untuk mempererat hubungan dengan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan bersama.

 

Kemudian paparan kedua disampaikan oleh Anggota DPRD, H. T. Bahrumsyah, S.H., M.H. Beliau menyampaikan perihal karakteristik masyarakat pesisir di wilayah Belawan. Disebutkan bahwa kawasan ini memiliki keragaman etnik yang sangat tinggi, meskipun mayoritasnya berasal dari suku Melayu. Keberagaman ini menimbulkan potensi konflik antar kelompok, terutama dengan tingginya angka kemiskinan yang dapat memicu kriminalitas. Rasa kebersamaan yang kuat di masyarakat Belawan sering kali berubah menjadi kerumunan yang negatif, berpotensi memicu kerusuhan atau bentrokan antar kelompok. Selain itu, ekonomi berbasis maritim mendominasi kehidupan masyarakat dimana sektor ekonomi modern belum sepenuhnya berkembang.

 

Pada paparan ketiga oleh Akademisi FISIP USU, Prof. Dr. R. Hamdani Harahap, M.Si., menyampaikan bahwa Medan bagian Utara, khususnya Marelan, Belawan, dan Labuhan, menghadapi tantangan serius terkait kepadatan penduduk, kemiskinan, keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH), dan ketimpangan pembangunan infrastruktur. Meskipun sudah ada revisi tata ruang melalui Perda Nomor 1 Tahun 2022 untuk mendorong Medan Utara menjadi halaman depan kota, realisasi di lapangan masih terkendala regulasi HPL, minimnya dukungan anggaran, serta kurangnya fasilitas dasar seperti sekolah, pasar, dan layanan kesehatan. Kawasan ini juga menghadapi persoalan sosial seperti banyaknya rumah tidak layak huni dan anak putus sekolah. Pemerintah diharapkan mengubah pendekatan anggaran dari pembagian rata ke alokasi berbasis kebutuhan, mempercepat revisi regulasi, mengoptimalkan CSR, dan memberi kepastian bagi investor agar potensi ekonomi kawasan ini bisa berkembang. Ditekankan pula pentingnya kolaborasi antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat, serta perlunya menjadikan Medan Utara sebagai prioritas pembangunan agar tidak terus tertinggal.

 

Dan paparan keempat oleh Executive General Manager Regional I Belawan, Jonedi Ramli, menyampaikan bahwa saat ini pelabuhan telah menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja, termasuk 500 karyawan tetap. Komitmen Pelindo dalam membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, khususnya dari Medan Utara, terus diperkuat melalui program magang dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Selain itu, Pelindo juga menyoroti pentingnya pembenahan infrastruktur akses jalan ke pelabuhan yang saat ini masih dalam kondisi memprihatinkan, serta program-program sosial yang menyentuh kualitas hidup masyarakat seperti penyediaan air bersih dan peningkatan gizi ibu hamil.

 

Selanjut pada sesi tanya jawab, salah satu audiens yaitu Ibu Roma Uli Silalahi menanyakan mengapa masih banyaknya kawasan kumuh di sekitar Pelindo. Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD, H. T. Bahrumsyah, S.H., M.H menyampaikan bahwa kawasan kumuh di sekitar PT Pelindo masih banyak karena belum adanya sinkronisasi yang kuat antara kebijakan pembangunan pusat, daerah, dan program korporasi. Meskipun peraturan daerah terkait penanggulangan kawasan kumuh sudah ada, implementasinya masih terkendala oleh sistem penganggaran yang belum mengutamakan daerah-daerah dengan kondisi paling parah, seperti Medan bagian Utara. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembangunan berbasis kawasan prioritas dengan dukungan nyata dalam perencanaan dan penganggaran daerah agar sinergi antara pemerintah dan Pelindo dapat benar-benar terwujud dan memberikan dampak langsung bagi perbaikan sanitasi serta lingkungan yang lebih layak bagi masyarakat.

 

Perwakilan dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Medan menyampaikan pentingnya perhatian terhadap isu sanitasi, stunting, dan aksesibilitas, karena kondisi lingkungan yang buruk dapat memicu disabilitas bawaan seperti rubella. HWDI berharap pelabuhan dapat dilengkapi dengan fasilitas ramah disabilitas agar masyarakat difabel juga dapat menikmati akses yang setara, termasuk perjalanan laut. Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager Pelindo, Jonedi Ramli menyatakan bahwa program di Medan Utara akan difokuskan pada pengentasan kemiskinan dan perbaikan sanitasi melalui penataan dan pendataan lokasi yang melibatkan partisipasi masyarakat untuk menentukan sasaran yang tepat, serta memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas dengan menyediakan fasilitas seperti kursi roda, pendampingan saat naik kapal, dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pelabuhan Belawan guna memastikan pelayanan yang inklusif dan layak bagi semua penumpang.

 

Masukan, saran, dan aspirasi di acara ini akan ditindaklanjuti dalam penyusunan RKPD Kota Medan Tahun 2026, sebagai upaya mewujudkan pembangunan yang lebih merata, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Pra Musrenbang RKPD Kota Medan Tahun 2026 : “Sinergi Percepatan Pembangunan di Kawasan Medan Bagian Utara”
  • Selasa, 15 April 2025
  • Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Pra Musrenbang RKPD Kota Medan Tahun 2026 : “Sinergi Percepatan Pembangunan di Kawasan Medan Bagian Utara”


Selasa, 15 April 2025 – Pra Musrenbang RKPD Kota Medan Tahun 2026 terlaksana di Gedung PT Pelindo Regional I Belawan dengan subtema “Sinergi Percepatan Pembangunan di Kawasan Medan Bagian Utara”. Kegiatan dibuka oleh Wali Kota Medan dan dihadiri oleh Sekda, Perwakilan Anggota DPRD Medan bagian Utara, unsur Forkopimda, Executive GM Pelindo, OPD, serta para pemangku kepentingan.

 

Dalam sambutan Wali Kota Medan menegaskan bahwa pentingnya percepatan pembangunan di kawasan Medan Bagian Utara yang selama ini sering terabaikan. Menurutnya, kawasan ini memiliki potensi besar yang perlu diperhatikan dengan serius agar dapat berkembang secara optimal dan berkontribusi pada kemajuan Kota Medan secara keseluruhan.

 

Wali Kota Medan menyampaikan bahwa selama ini Medan Utara sering dipandang negatif karena tingginya angka kemiskinan dan minimnya lapangan kerja, yang kemudian memicu kenakalan remaja dan meningkatnya kriminalitas. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, penguatan sistem keamanan, serta upaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi.

 


Selanjutnya sesi paparan pertama oleh Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, S.l.K., M.M., menyampaikan bahwa Polres Belawan telah melaksanakan berbagai upaya pengamanan, seperti patroli, pemeriksaan barang dan kendaraan, serta pelatihan keamanan. Mereka juga berkolaborasi dengan instansi terkait, termasuk TNI dan pemerintah daerah, untuk mengatasi masalah keamanan yang disebabkan oleh kemiskinan ekstrem, peredaran narkoba, dan kecelakaan lalu lintas. Polres Belawan juga memperkenalkan program "Belawan Rupawan-Belawan Berkawan" untuk mempererat hubungan dengan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan bersama.

 

Kemudian paparan kedua disampaikan oleh Anggota DPRD, H. T. Bahrumsyah, S.H., M.H. Beliau menyampaikan perihal karakteristik masyarakat pesisir di wilayah Belawan. Disebutkan bahwa kawasan ini memiliki keragaman etnik yang sangat tinggi, meskipun mayoritasnya berasal dari suku Melayu. Keberagaman ini menimbulkan potensi konflik antar kelompok, terutama dengan tingginya angka kemiskinan yang dapat memicu kriminalitas. Rasa kebersamaan yang kuat di masyarakat Belawan sering kali berubah menjadi kerumunan yang negatif, berpotensi memicu kerusuhan atau bentrokan antar kelompok. Selain itu, ekonomi berbasis maritim mendominasi kehidupan masyarakat dimana sektor ekonomi modern belum sepenuhnya berkembang.

 

Pada paparan ketiga oleh Akademisi FISIP USU, Prof. Dr. R. Hamdani Harahap, M.Si., menyampaikan bahwa Medan bagian Utara, khususnya Marelan, Belawan, dan Labuhan, menghadapi tantangan serius terkait kepadatan penduduk, kemiskinan, keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH), dan ketimpangan pembangunan infrastruktur. Meskipun sudah ada revisi tata ruang melalui Perda Nomor 1 Tahun 2022 untuk mendorong Medan Utara menjadi halaman depan kota, realisasi di lapangan masih terkendala regulasi HPL, minimnya dukungan anggaran, serta kurangnya fasilitas dasar seperti sekolah, pasar, dan layanan kesehatan. Kawasan ini juga menghadapi persoalan sosial seperti banyaknya rumah tidak layak huni dan anak putus sekolah. Pemerintah diharapkan mengubah pendekatan anggaran dari pembagian rata ke alokasi berbasis kebutuhan, mempercepat revisi regulasi, mengoptimalkan CSR, dan memberi kepastian bagi investor agar potensi ekonomi kawasan ini bisa berkembang. Ditekankan pula pentingnya kolaborasi antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat, serta perlunya menjadikan Medan Utara sebagai prioritas pembangunan agar tidak terus tertinggal.

 

Dan paparan keempat oleh Executive General Manager Regional I Belawan, Jonedi Ramli, menyampaikan bahwa saat ini pelabuhan telah menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja, termasuk 500 karyawan tetap. Komitmen Pelindo dalam membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, khususnya dari Medan Utara, terus diperkuat melalui program magang dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Selain itu, Pelindo juga menyoroti pentingnya pembenahan infrastruktur akses jalan ke pelabuhan yang saat ini masih dalam kondisi memprihatinkan, serta program-program sosial yang menyentuh kualitas hidup masyarakat seperti penyediaan air bersih dan peningkatan gizi ibu hamil.

 

Selanjut pada sesi tanya jawab, salah satu audiens yaitu Ibu Roma Uli Silalahi menanyakan mengapa masih banyaknya kawasan kumuh di sekitar Pelindo. Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD, H. T. Bahrumsyah, S.H., M.H menyampaikan bahwa kawasan kumuh di sekitar PT Pelindo masih banyak karena belum adanya sinkronisasi yang kuat antara kebijakan pembangunan pusat, daerah, dan program korporasi. Meskipun peraturan daerah terkait penanggulangan kawasan kumuh sudah ada, implementasinya masih terkendala oleh sistem penganggaran yang belum mengutamakan daerah-daerah dengan kondisi paling parah, seperti Medan bagian Utara. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembangunan berbasis kawasan prioritas dengan dukungan nyata dalam perencanaan dan penganggaran daerah agar sinergi antara pemerintah dan Pelindo dapat benar-benar terwujud dan memberikan dampak langsung bagi perbaikan sanitasi serta lingkungan yang lebih layak bagi masyarakat.

 

Perwakilan dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Medan menyampaikan pentingnya perhatian terhadap isu sanitasi, stunting, dan aksesibilitas, karena kondisi lingkungan yang buruk dapat memicu disabilitas bawaan seperti rubella. HWDI berharap pelabuhan dapat dilengkapi dengan fasilitas ramah disabilitas agar masyarakat difabel juga dapat menikmati akses yang setara, termasuk perjalanan laut. Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager Pelindo, Jonedi Ramli menyatakan bahwa program di Medan Utara akan difokuskan pada pengentasan kemiskinan dan perbaikan sanitasi melalui penataan dan pendataan lokasi yang melibatkan partisipasi masyarakat untuk menentukan sasaran yang tepat, serta memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas dengan menyediakan fasilitas seperti kursi roda, pendampingan saat naik kapal, dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pelabuhan Belawan guna memastikan pelayanan yang inklusif dan layak bagi semua penumpang.

 

Masukan, saran, dan aspirasi di acara ini akan ditindaklanjuti dalam penyusunan RKPD Kota Medan Tahun 2026, sebagai upaya mewujudkan pembangunan yang lebih merata, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Berita Terkait

  • Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026 Dilakukan Untuk Capai Target Kerja
    Kamis, 24 Agustus 2023

    Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026 Dilakukan Untuk Capai Target Kerja


  • Musrenbang RKPD Kota Medan 2024, Kelompok Difabel dan Anak Muda Ikut Berpartisipasi
    Selasa, 14 Maret 2023

    Musrenbang RKPD Kota Medan 2024, Kelompok Difabel dan Anak Muda Ikut Berpartisipasi


  • Bobby Nasution : Program yang Sudah Berjalan Harus Diselesaikan Sesuai Program Prioritas, saat buka Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Medan 2025
    Kamis, 18 Januari 2024

    Bobby Nasution : Program yang Sudah Berjalan Harus Diselesaikan Sesuai Program Prioritas, saat buka Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Medan 2025


  • Workshop Hak Ases Pemanfaatan Data Registrasi Sosial Ekonomi (regsosek) untuk perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan
    Rabu, 10 Januari 2024

    Workshop Hak Ases Pemanfaatan Data Registrasi Sosial Ekonomi (regsosek) untuk perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan


  • Konsultasi publik rancangan awal RPJPD Kota Medan tahun 2025-2045
    Jumat, 12 Januari 2024

    Konsultasi publik rancangan awal RPJPD Kota Medan tahun 2025-2045


  • Gelar Musrenbang RKPD Tahun 2025 Walikota Medan Bobby Nasution berharap  Pekerjaan yang Baik Harus Diawali dengan Perencanaan yang Baik
    Senin, 04 Maret 2024

    Gelar Musrenbang RKPD Tahun 2025 Walikota Medan Bobby Nasution berharap Pekerjaan yang Baik Harus Diawali dengan Perencanaan yang Baik


Logo Bappeda
Kantor Wali Kota Medan, Lantai 3,
Jl. Kapten Maulana Lubis No.1 Petisah Tengah,
Kec. Medan Petisah, Kota Medan
bappeda@medan.go.id

Saluran Media Sosial

Facebook Instagram
Jumlah Pengunjung
Sejak 31 Oktober 2024
Hari Ini 67 Pengunjung
Kemarin 60 Pengunjung
Bulan Ini 3.446 Pengunjung
Tahun Ini 31.453 Pengunjung
Total 56.186 Pengunjung
Tagline
Copyright © Bappeda Kota Medan 2025